Posted by: Dunia Militer Posted date: 19.02 / comment : 0
Berikut ungkapnya sebagaimana dalam video yang dapat di
lihat di: http://goo.gl/21fkVK.
Saya adalah seorang pilot Letnan Satu Mua’dz Safi Yusuf
Al-Kasasibah. Saya warga negara Yordania, dari Al-Karak di selatan Yordania.
Saya lahir pada tahun 1988.
Saya seorang perwira di Militer Angkatan Udara Kerajaan
Yordania. Saya telah lulus dari Akademi Penerbangan Raja Hussein pada tahun
2009. Saya telah mengikuti pelatihan hingga saya menjadi seorang pilot operasi
pada tahun 2012 bersama squadron pertama di Lapangan Udara Muwaffaq Al-Saliti
yang berhubungan dengan misi penerbangan yang jatuh pada hari Selasa, 24
Desember 2014.
Kami telah mendapatkan informasi-informasi target
penyerangan dan harus terlaksana pada hari itu juga sebelum pukul 4 sore. Dan
adapun tujuan dari misi ini adalah untuk berperan sebagai sweepers and cover
(penyapu dan pelindung). Dan juga untuk menyerang target yang ditandai dengan
lingkaran.
Pada hari selanjutnya, kami take-off dari Lapangan Udara
Muwaffaq Al-Saliti di kota Al-Azraq, Provinsi
Zarqa, Yordania dengan mengarah ke Iraq . Kami mendapatkan pengisian
ulang bahan bakar pada pukul 7:55. Kemudian kami melanjutkan menuju Raqqah,
Suriah. Dan yang penting adalah untuk mengidentifikasi berbagai bentuk senjata
anti serangan udara yang akan ditembak oleh jet tempur yang ikut berpartisipasi
termasuk Uni Emirate Arab F16s, Moroko F16s, Saudi Arabia F15s kemudian disusul
oleh jet penyerang Maroko yang akan melakukan serangan udara terhadap target
yang telah diidentifikasi menggunakan teknologi laser GBU –laser guided bomb.
Kemudian secara bertahap penyerang Saudi, kemudian Uni
Emirate Arab yang hanya satu pesawat untuk melakukan operasi merengsek masuk
kemudian pembersihan di area yang ditandai pada layar monitor pesawat di daerah
itu. Dan bersamaan setelah operasi penyusupan masuk dimulai, aku mendengar
salah satu anti-serangan udara menembak pesawatku dan Letnan Satu Saddam
Mardini menyampaikan kepadaku bahwa ada api yang keluar dari nozzle belakang
mesin kami.
Aku mengecek sistem monitor dan mengindikasikan bahwa mesin
telah rusak dan terbakar kemudian pesawat mulai melenceng dari jalurnya, jadi
saya memutuskan untuk keluar dan saya mendarat di sungai dan sabuk pengamanku
membuatku terikat di kursi hingga mujahidin Daulah Islamiyah datang dan
menangkap saya dan saya menjadi tahanan mujahidin.
Adapun yang berhubungan dengan negara yang berpartisipasi
dalam penyerangan yang menargetkan Daulah Islamiyah baik di Iraq maupun Suriah,
adapun dari negara-negara Arab khususnya diantaranya adalah Yordania, Uni
Emirate Arab, Saudi Arabia, Kuwait, Qatar, Oman, Bahrain, dan Maroko.
Dan pesawat-pesawat yang tergabung adalah :
- Yordania dengan F16s,
- Uni Emirate Arab dengan F16s dilengkapi dengan laser untuk
akurasi tembakan rudal,
- Kuwait
dengan fasilitas isi-ulang bahan bakar pesawat,
- Bahrain
dengan pesawat F16s,
- Saudi dengan pesawat F15s yang dilengkapi dengan laser
pemandu rudal,
- begitu pula dengan Kuwait yang menggunakan F16s
terbaru.
Adapun tempat pesawat untuk lepas landas, pesawat Yordania
F16s lepas landas dari Yordania, begitu juga lepas landas dari Kuwait, umumnya
pesawat-pesawat yang Kuwait dan Saudi Arabia dan juga Bahrain, dan sebagian
pesawat Amerika lepas landas dari Turki.
Adapun bandara-bandara yang ada untuk mendarat darurat dalam
berbagai keadaan malfungsi pesawat maka diantaranya adalah :
- Bandara Al-Azraq di Yordania,
- Bandara ‘Ar’Ar di Saudi Arabia ,
- Bandara Internasional Baghdad di Iraq,
- Bandara Ali Salim di Kuwait,
- Bandara Batman di Turki yang letaknya dekat dengan
perbatasan Suriah sejauh 100 Km.
Adapun para pilot dari non-Arab khusunya pilot Amerika dan
Perancis, mereka lepas landas dari Markas Yordania, khususnya Landasan Udara
Muwaffaq Al-Salti dan Landasan Udara Pangeran Hassan.
Terkait dengan koordinasi operasi, kami biasa melakukan
rapat di salah satu Markas di Qatar yang mana mereka memiliki peta luar target
dan menentukan misi untuk setiap negara untuk hari-hari selanjutnya. Kemudian
pada pukul 4 sore, masing-masing negara merencanakan di markas terhadap misi
yang telah ditentukan untuknya dan mereka juga menggunakan sniper udara untuk
mengetahui target sebagaimana sebuah satelit dan drone yang lepas landas dari
negara-negara Teluk.
Adapun target mereka, mereka memutuskan semua Syam dan Iraq
hingga celah-celah yang merupakan target untuk dihancurkan diantaranya, sebagai
contoh jika target anda di dalam nomor celah “90 Alif K” kemudian anda proses
di sana dan koordinat posisi untuk misi anda yang kemudian akan ditangkap oleh
sniper udara, drone, dan satelit atau secara langsung melalui para agen yang
ditebar dan sebuah pesan aku tujukan kepada rakyat Yordania.
Ketahuilah bahwa pemerintah kita adalah agen Yahudi jika ada
kebenaran bahwa kita ingin untuk mempertahankan Islam, maka kenapa kita tidak
mengirim pesawat-pesawat kita untuk melawan Nusairiyah ? Militer Bashar Al-Asad
yang telah membunuh jutaan kaum muslimin. Dan juga untuk melawan Yahudi yang
justru jaraknya paling dekat dengan kita, sehingga kita dapat membela Al-Aqsha
dan kaum Muslimin di Pelestina
Maka kepada para keluarga dari para pilot, hentikan
anak-anak kalian dan hentikan mengirim mereka untuk melakukan ini, dan perintah
mereka untuk tidak melanjutkan dalam usaha untuk menyerang target-target Islam
sehingga apa yang terjadi pada saya tidak terjadi pada anak-anak kalian.
Sehingga kalian tidak akan bersedih atas anak-anak kalian
sebagaimana keluargaku, istriku, dan teman-teman dekatku.
***
No comments:
Post a Comment