Redaksi – Senin, 13 Rabiul Akhir 1436 H / 2 Februari 2015
15:40 WIB
BERITA TERKAIT
Eramuslim.com – Sejumlah warga Yordania meminta
pemerintahnya mengkaji ulang kebijakan membantu pasukan koalisi pimpinan AS di
Irak dan Suriah menyusul ancaman eksekusi mati ISIS
terhadap Pilot Yordania, Muath Al-Kasaesbeh, yang ditawan sejak akhir tahun
lalu. Keterlibatan Yordania atas misi memerangi ISIS
meningkatkan tekanan publik terhadap kebijakan Raja Yordania Abdullah II dan
memicu rasa ketidakpuasan terhadap hal tersebut.
Namun Raja Abdullah II tidak mengindahkan tuntutan rakyatnya
tersebut dan mengatakan bahwa Muslim moderat harus memerangi kelompok yang
radikal dan telah menghina semangat Islam. Sebab itu, Abdullah II menegaskan
akan tetap bersekutu dengan Koalisi pimpinan AS untuk mememerangi mujahidin.
Hal itu digugat rakyat Yordania. “Kami tidak akan menjadi
sapi kurban untuk Amerika!” teriak salah satu demonstran, seperti dilansir
Reuters, Senin (2/2).
Sejumlah analisis dan diplomat menilai langkah yang diambil
Raja Abdullah II berbanding terbalik dengan yang dilakukan mendiang ayahnya,
Raja Hussein.
Raja Hussein saat itu memutuskan tidak ikut dalam bagian
kampanye militer pimpinan AS terhadap mantan diktator Irak Saddam Hussein
setelah invasi ke Kuwait
pada 1990. Sebaliknya, anaknya telah mengambil peran lebih berani dalam
kampanye ini dengan mengirimkan jet tempur ke Suriah untuk pertama kalinya.
Sikap Raja Abdullah II diyakini berasal dari keprihatinan
tentang serangan mematikan Alqaidah di Yordania termasuk pemboman di sebuah
hotel di Amman
pada 2005, yang menewaskan 60 orang.
Mujahidin Suriah telah meminta Yordania membebaskan Sajida
al-Rishawi, salah satu penyerang Hotel yang menjadi terpidana mati setelah
dianggap terlibat dalam serangan tersebut.
Sejumlah demonstran lainnya menduga pemerintahnya akan
mengirim pasukan darat untuk bertempur melawan Mujahidin Suriah. “Kami mendesak
ini bukan perang kami. Kami berharap kebijaksanaan pemerintah dan Raja,” ujar
Hind al-Fayez, seorang wakil dari suku Sakhr.(rz)
Pautan: http://www.eramuslim.com/berita/dunia-islam/rakyat-yordania-kami-bukan-sapi-perah-amerika.htm
No comments:
Post a Comment