Redaksi – Sabtu, 18 Rabiul Akhir 1436 H / 7 Februari 2015
06:00 WIB
Eramuslim.com – Eksekusi mati
yang dilakukan Mujahidin Irak-Suriah terhadap pilot jet tempur asal Yordania,
Mu’adz Al-Kasesbeh dengan cara dibakar hidup-hidup langsung mendapat kecaman
dari para pemimpin Barat, seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama
dan lain-lainnya.
Tak hanya para pemimpin
Barat, sebagian tokoh Islam dan pemimpin
negara yang berpenduduk Muslim seperti Lebanon juga latah mengecam.
Sebagian pemimpin negara yang berpenduduk Muslim dan para tokoh Islam
beranggapan bahwa eksekusi dengan cara dibakar tidak sesuai Islam.
Terkait hal itu, tokoh dan dai
Mesir, Syaikh Wagdi Ghoneim, ikut memberikan tanggapan atas eksekusi mati yang
dilakukan Mujahidin terhadap pilot Yordania yang telah membombardir wilayah
Raqqah dan membumihanguskan banyak bangunan dan membunuh ratusan umat Islam
itu. Namun, tanggapan Syaikh Ghoneim bukan masalah fiqih hukum membakar
manusia, tapi lebih kepada standar ganda dunia dalam menghadapi masalah serupa.
Dalam sebuah rekaman video yang
diunggah dalam Youtube pada Rabu (4/2/2015), Syaikh Ghoneim mengatakan, “Saat
ini ahlul batil sepakat mengecam tindakan mujahidin yang mengeksekusi dengan
sangat kejam. Mereka sepakat bahwa membakar orang yang masih hidup adalah
perbuatan yang sangat jahat dan brutal”.
Namun, Syaikh Ghoneim
menyayangkan dan mengecam sebagian tokoh Islam dan para pemimpin negara yang
diam seribu bahasa tatkala Jenderal “Bengis” Al-Sisi membakar hidup-hidup para
demonstran dan warga Mesir yang menuntut keadilan kepada militer yang telah
mengkudeta pemerintahan Presiden Mohammad Mursi.
“Kenapa kalian hanya diam ketika
Abdul Fattah Al-Sisi membakari rakyat Mesir hidup-hidup. Bukan hanya satu orang
seperti yang dilakukan mujahidin kemarin. Al-Sisi membakari para demonstran
hidup-hidup, misalnya di Bundaran Rabiah. Banyak jenazah yang sudah menjadi
arang dengan posisi tubuh seperti melindungi diri dari kobaran api. Ada dokumentasinya. Jelas
dia mati karena dibakar hidup-hidup. Di Rabiah juga, banyak korban luka yang
sedang dirawat di rumah sakit darurat, dan masih mempunyai harapan hidup,
dibakari semua oleh Al-Sisi. Belum lagi di Bundaran Nahdha, di markas
Paspampres, dan masjid-masjid di Kairo,” ungkapnya.
“Kalau kalian mengecam orang yang
membakar satu orang hidup-hidup, kenapa kalian diam saja saat Al-Sisi membakari
ribuan orang? Apakah di mata kalian nyawa manusia itu bertingkat-tingkat
kelasnya? Ada
yang perlu dilindungi dan ada yang tidak bernilai sama sekali?,” tanya Syaikh
Ghoneim.
Standar ganda ahlul bathil ini
memang menggelikan sekaligus memuakkan. Semoga pemimpin kaum Muslim Indonesia
tidak ikut-ikutan menjadi badut yang menari dengan gendang yang dimainkan
Barat. (rz)
No comments:
Post a Comment