
8 December 2012 13:27
PRESIDEN
Amerika, Barack Obama sudah menyatakan menarik mundur semua pasukan militernya
dari Iraq. Pasukan itu kemudian dipindahtugaskan ke Afghansitan
seluruhnya—sesuatu yang dikecam dan ditentang oleh tentara-tentara AS itu
sendiri.
Tentu, ada
beberapa pertimbangan mengapa Obama berniat menarik pasukannya di Iraq. Tahun
ini, genap sudah enam tahun Iraq menjadi negara tanpa bentuk setelah mengalami
invasi dari AS, pasca-penggulingan Saddam Hussein.
Dan seiring
perginya serdadu AS dari bumi Iraq, ada satu hal lain yang telah ditinggalkan
oleh AS di negara itu. Apalagi kalau bukan penurunan moral dan nilai-nilai
Islam. Sejak kedatangannya ke Iraq daam usaha penjajahan, bukan rahasia lagi
jika para tentara AS gemar sekali mengadakan pesta minuman keras dalam jumlah
banyak. Mereka menularkan kebiasaznnya minum minuman keras itu kepada rakyat
Iraq.
Di zaman Saddam
Hussein, walaupun rejim ini termasuk diktator juga, namun saat itu tak ada bar,
pub, atau tokok-toko yang menjual minuman keras. Kini, semua itu bisa ditemui
dengan bebas dan terbuka di pelosok Baghdad.
Rumah bordil pun
banyak yang beroperasi dan saling berebut pelanggan. Begitu pun bioskop yang
kembali dibuka dan banyak memutar film-film yang berbau porno. Dulu, polisi
Iraq akan menangkap pelaku kemaksiatan dan si pelaku harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya itu. Kini hal itu sudah tak ada lagi.
Tara Rasyid,
seorang optamologis di Baghdad menyatakan tadinya ia bersyukur ketika Saddam
Hussein digulingkan. Namun, enam bulan setelah itu, kehidupan di sekitarnya
berubah menjadi neraka. “Saya selalu khawatir jika suatu waktu akan terjadi
perang saudara,” ujarnya lirih kepada BBC beberapa waktu yang lalu. “Sekarang
saya tidak pernah lagi percaya kepada para politisi di negara kami.”
Sedangkan Mateen
Dooski, 45, berasal dari daerah Dohuk, Iraq sebelah utara, mengeluhkan sulitnya
perekonomian yang tak terkendali di negaranya.
Tampaknya
kondisi Iraq yang seperti ini merupakan desain dan skenario AS yang akan
diterapkan di negara-negara lain yang saat ini memasuki tahap awal dan
pertengahan invasi seperti Afghansitan, dan Somalia. [sa/islampos/bbc/ksks]
Pautan
berkaitan: http://www.islampos.com/iraq-tanpa-saddam-hussein
No comments:
Post a Comment